"Mamaku, gimana kabar Papaku?"

Kemarin Hari berkata pada Mamanya, "Mamaku, gimana kabar Papaku?"

Mamanya kaget mendengar pertanyaan ini, lalu menjawab "Hari, Papamu ada di Bali. Kasian Papa di Bali sendiri, kerja keras cari uang untuk Hari dan Mama"

Mendengar penjelasan itu tiba-tiba Hari menjadi nangis keras sambil bilang "Kasian Papa....kasian Papa...."

Ternyata Hari punya jiwa yang lembut dan perasaannya sensitif :)

Hari Berangkat Sekolah :)

2 hari yang lalu, Hari berlaku seperti anak yang hendak berangkat sekolah. Hari mengambil tas kecil milik Mamanya dan berkata "Mama, Hari mau berangkat sekolah ya..." Lalu Hari mencium tangan Mamanya.

Mamanya berkata "Ya nak....hati-hati di jalan ya... Rajin belajar yah!"

Hari mengangguk dan pergi keluar kamar, seolah-olah sudah berangkat sekolah.

Tiba-tiba dia masuk kamar lagi dan berkata ,"Mama....mana uangnya?" :) Entah dari mana Hari melihat bahwa anak yang berangkat sekolah pinta uang bekal pada Ibunya. Padahal kakaknya di rumah, Putu Ria, tak pernah minta uang bekal saat berangkat sekolah. Hmm....anak yang pintar :))

Mamanya berkata, "Hari, pergi sekolah itu tidak perlu minta uang bekal, karena Hari sudah bawa bekal makanan."

Lalu Hari kembali pergi ke luar kamar, seolah-olah berangkat sekolah. :)

Semoga Hari jadi anak yang pintar....:)

5 - 16 Juli 2011, Nengok Kakek - Dadong di Luwu Timur, Sulawesi Selatan

Tanggal 5 - 16 Juli 2011, kami (saya, istri dan Hari) pergi nengok Kakek - Dadong di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Mumpung saya dan istri dapet libur/cuti agak lama. Kami berangkat dari Denpasar tgl 5 Juli, pas saat hari Penampahan Galungan. Turut juga tante Dewi beserta Shallini dan Ajeng.

Perjalanan dari Denpasar ke Makassar dengan pesawat Lion jam 10.20 wita. Karena kami agak terlambat check in, sehingga kami tak bisa dapat seat yang berdampingan. Saya seat no 6, sedangkan istri seat no 37. Awalnya saya ngajak Hari. Tapi berapa saat kemudian dia minta sama mamanya di belakang. Lalu lagi Hari minta sama papanya. Begitu terus sampai pesawat mau take off. Akhirnya pramugari memindahkan seorang penumpang sehingga kami bisa duduk berdampingan. Sepanjang perjalanan Hari tertidur.

Tiba di Makassar, kami dijemput oleh Tante Enceng, istrinya om Komang Mahawira (PakYok). Sambil perjalanan, kami cari tiket bus ke Luwu. Ternyata banyak bus yg full book, akhirnya kami dapat tiket di bus Bintang Timur. Selanjutnya kami istirahat di rumah Pakyok, menunggu keberangkatan bus jam 18 wita.

17 Mei 2011, Tekun Mengikuti Pembacaan Bhagawad Gita

17 Mei 2011 adalah hari suci Sri Narasingha Caturthi, yaitu hari kemunculan avatara Sri Narasingha, yaitu avatara yang berbadan manusia tapi berkepala singa. Saat itu, Hari dan mamanya ikut rombongan ke sebuah temple di Gerung, NTB, untuk turut serta merayakan haru suci tersebut.

Saat itu, setelah upacara memandikan arca dan sebagainya, ada acara pembacaan kitab suci Bhagavad Gita. Tiba-tiba Hari bangun dan menuju ke barisan paling depan, duduk di hadapan orang yang akan membaca Bhagawad Gita. Selama acara pembacaan tersebut, Hari duduk dengan antengnya, bengong terpaku mendengarkan, seolah-olahnya dia mengerti apa yang didengarkannya. Sedangkan anak-anak lain pada sibuk bermain, lari ke sana kemari. Banyak orang yang memotret maupun merekam dengan video sikap bengongnya yang serius itu, tapi dia tak terpengaruh. Seolah-olah dia menyimak dengan serius apa yang diwejangkan dalam Bhagawad Gita tersebut.

Papa proud of you...

8 Mei 2011, Beli Ayam Serama...

Saat ini, Hari cukup susah makan. Sebelumnya Hari mau makan, sambil ikut memberi makan ayam-ayam tetangga yang jinak-jinak. Entah karena apa, yang punya ayam mengurung ayam tersebut di rumahnya. Hari jadi gak punya ayam teman bermain lagi. Akhirnya kami ingin membelikannya ayam, atau pun hewan peliharaan yang lain.

Sore itu, kami mengajak Hari ke Pasar Burung di Jl. Kebudayaan, Mataram. Di sana ada berbagai jenis hewan seperti: ayam, burung, kelinci, marmut. Kami mengajak Hari berkeliling, supaya dia mengenal beraneka jenis hewan, dan yang manakah yang paling dia senangi. Ternyata Hari paling senang dengan ayam Serama. Ayam Serama adalah jenis ayam kate dan kecil dengan ciri khas badannya bisa berdiri tegak dengan dada membusung dan ekornya melengkung sampai menyentuh kepalanya. Harganya cukup mahal, Rp 165,000. Tapi karena Hari sangat menyukai ayam jantan itu, akhirnya kami membelikannya. Kami juga membelikan sebuah sangkar ayam kecil, pedagang menyebutnya sangkar melon :)

Sampai di asrama, ayam tersebut sering dilepas, karena memang jinak. Karena tinggal di asrama, akhirnya Ayam itu dinamakan Ayam Asrama, bukan lagi Ayam Serama. :))

Hari sangat menyukai ayam peliharaannya. Dia sangat rajin memberikan ayamnya makan. Bahkan keesokan harinya, saat kami jalan-jalan ke Jalan Udayana, ayam nya pun turut di bawa di dalam sebuah tas. Mungkin ini bisa jadi trend baru. Orang-orang kaya biasanya jalan-jalan membawa anjing ras yang mahal, sedangkan kami jalan-jalan sambil bawa ayam serama :))